Dana Darurat Pribadi Jangan Dipakai untuk Hal Ini, Bahaya!
by Albin Sayyid
Seperti namanya, dana darurat pribadi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang untuk menanggulangi keadaan darurat dan mendesak. Dana darurat ibarat pepatah “sedia payung sebelum hujan”, biar kamu tidak basah kuyup dihujani masalah yang muncul dadakan. Dana darurat adalah pelindungmu saat tertimpa musibah.
Kapan harus memakai dana darurat pribadi?
Misalnya, kamu terkena lay-off atau PHK dari perusahaan. Tentu kamu akan kehilangan penghasilan bulanan rutin. Nah, dana darurat bisa menjadi pengganti sementara penghasilan bulanan untuk menghidupimu selama masa mencari kerja.
Bisa juga digunakan jika kamu jatuh sakit dan kamu tidak memiliki BPJS atau asuransi, mobil tabrakan, genteng bocor, dan keadaan darurat lain.
Memiliki dana darurat pribadi membuatmu tidak perlu kelimpungan mencari utang atau menguras tabungan lebih dalam ketika terjadi hal-hal di luar keinginan kita.
Berapa jumlah dana darurat ideal yang harus dimiliki?
Untuk kamu yang masih lajang, dana darurat ideal yang bisa kamu siapkan adalah sebanyak 3-6 kali pengeluaran bulanan. Sedangkan jumlah dana darurat bagi yang sudah menikah adalah sebesar 9-12 kali penghasilan. Jumlah nominal dana darurat ideal yang harus dikumpulkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadimu.
Misalkan kamu masih lajang dengan pengeluaran bulanan sebesar Rp3.000.000, berarti dana darurat yang wajib kamu punya adalah Rp9.000.000 hingga Rp18.000.000.
Pisahkan rekening khusus untuk dana darurat dengan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari agar tidak tercampur dan tidak mudah terpakai.
Nah, setelah dana darurat berhasil terkumpul, terkadang banyak dari kita terlena karena seolah punya uang banyak. Memang tidak salah, sih. Uangmu makin banyak, namun sebaiknya dana darurat selalu disimpan dan hanya digunakan untuk keadaan darurat dan mendesak.
Jangan pakai dana darurat pribadi untuk hal ini!
1. Investasi
Banyak yang salah kaprah untuk berinvestasi dengan dana darurat. Ini karena keinginan untuk melipatgandakan dana darurat yang membuat seseorang berani menginvestasikan dana darurat tersebut.
Bisa juga karena mumpung ada duit banyak dan nganggur, membuat seseorang mencoba untuk menginvestasikan dana daruratnya. Padahal dana darurat sebaiknya jangan diinvestasikan.
Dengan menginvestasikan dana darurat, ada risiko mengalami kerugian yang membuat dana daruratmu berkurang. Selain itu, jika ada kebutuhan mendesak, kamu butuh waktu untuk mencairkannya. Tidak bisa langsung ditransfer atau digunakan.
2. Belanja kebutuhan konsumtif
Mulai dari beli gadget terbaru dan bayar cicilannya, buat pacaran, check-out keranjang belanja di e-commerce, dan berbagai kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Jangan sampai tergoda menggunakannya!
3. Buat DP rumah atau kendaraan
Lihat uang menganggur di rekening tabungan memang menggiurkan. Rasanya ingin segera membelanjakannya. Tapi jangan nekat untuk memakai dana darurat untuk DP rumah atau kendaraan, ya.
Mungkin kamu bisa bayar DP-nya, lalu untuk bayar cicilannya bagaimana? Sudah dipikirkan? Bagaimana jika ada kebutuhan mendesak lainnya?
Jangan sampai kamu kelimpungan mencari utang sana-sini demi mencari uang untuk memenuhi kebutuhan darurat hanya karena tidak punya dana darurat.
Gimana? Sudah tahu, kan, mengapa jangan pakai dana darurat pribadi untuk beberapa hal di atas tadi?
Jangan gunakan dana darurat selama masih ada pendapatan. Kalau terasa masih kurang untuk kebutuhan, yang diatur adalah anggaran keuangannya, bukan diambil dana daruratnya.
***
Info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai tabungan di neobank, kunjungi https://bit.ly/neotabungandeposito
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).