• Home
  • Berita
Kenali Modus Penipuan Salah Transfer Agar Kamu Tetap Waspada
Kenali Modus Penipuan Salah Transfer Agar Kamu Tetap Waspada





Belakangan ini, marak terjadi penipuan dengan modus salah transfer ke rekening pribadi. Fraudster memanfaatkan kelengahan dan ketidakpahaman korban untuk melakukan aksi penipuan tersebut.

Mereka sering kali menggunakan teknik social engineering agar korban percaya bahwa ada kesalahan transaksi dan meminta pengembalian uang yang diklaim telah masuk dengan cara yang tidak wajar.

Modus yang terlihat sederhana ini membuat korban tidak sadar karena efektif dalam mencuri uang. Agar tidak terjebak, penting buat kamau untuk mengenali modus penipuan ini dan memahami langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Bagaimana Modus Penipuan Salah Transfer Bekerja?

1. Fraudster menghubungi korban melalui telepon, pesan singkat, atau media sosial, dan mengklaim bahwa mereka telah salah mentransfer sejumlah uang ke rekening korban. Mereka akan mengirimkan bukti transfer palsu untuk meyakinkan korban bahwa benar terjadi salah transfer.

2. Fraudster akan meminta korban untuk segera mengembalikan uang yang telah salah ditransfer. Mereka sering memberi alasan mendesak seperti kebutuhan keluarga, bisnis, atau alasan darurat lainnya untuk menekan korban agar segera bertindak.

3. Uang yang masuk ke rekening korban memang benar-benar ada, tetapi uang tersebut berasal dari tindak kejahatan seperti penipuan, pencurian atau pinjaman online fiktif. Korban yang mengembalikan uang tanpa menyadarinya bisa saja terlibat dalam tindak pencucian uang dan dapat menghadapi masalah hukum, bahkan tanpa sadar identitas korban telah digunakan fraudster untuk pinjaman online fiktif.

4. Fraudster juga menggunakan aplikasi yang dapat merubah gambar untuk memalsukan bukti transfer yang terlihat seperti asli. Bukti ini bisa berupa screenshot dari mobile banking atau bukti transfer yang dimanipulasi sehingga membuat korban percaya bahwa uang benar-benar telah terkirim.

Ciri-Ciri Modus Penipuan Salah Transfer

1. Permintaan pengembalian uang yang mendesak

Fraudster biasanya menekan korban dengan permintaan yang sangat mendesak agar korban tidak punya waktu untuk berpikir atau memeriksa kebenaran transfer tersebut.

2. Nominal uang yang relatif besar atau tidak wajar

Biasanya, nominal uang yang disebutkan dalam transfer cukup signifikan atau dalam jumlah yang tidak lazim, membuat korban merasa bingung dan ragu.

3. Bukti transfer palsu

Fraudster akan mengirimkan bukti transfer palsu untuk lebih meyakinkan korban, meskipun uang tersebut belum benar-benar masuk ke rekening korban.

Cara Menghindari Penipuan Salah Transfer

1. Periksa mutasi rekening secara detail

Sebelum mengembalikan uang, selalu cek mutasi rekening kamu melalui aplikasi neo bank atau mesin ATM untuk memastikan apakah uang benar-benar masuk. Jangan hanya percaya pada bukti transfer yang dikirim oleh fraudster.

2. Hubungi layanan pengaduan nasabah bank Neo Commerce untuk verifikasi

Jika kamu mendapatkan pesan bahwa seseorang mengaku salah transfer, terdapat transaksi atau aktivitas mencurigakan, serta mendapatkan email yang berhubungan dengan rekening pribadi hingga pesan singkat mencurigakan. 

Segera hubungi layanan pengaduan nasabah Bank Neo Commerce untuk meminta verifikasi. Agent BNC dapat membantu memeriksa apakah benar ada transaksi masuk ke rekening. Adapaun kanal resmi Bank Neo Commerce sebagai berikut:

· Telepon : 1500-190

· Email : customercare@bankneo.co.id

· Facebook : https://www.facebook.com/bankneocommerce

· Instagram : https://www.instagram.com/bankneocommerce/

· Twitter : https://twitter.com/bankneocommerce

· YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCg299vJCx1tqEv4vMoMIv3g

· LinkedIn : https://www.linkedin.com/company/pt-bank-neo-commerce-tbk

· TikTok : https://www.tiktok.com/@bankneocommerce

 

3. Jangan tergesa-gesa mengembalikan uang

Jangan terburu-buru mengembalikan uang tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Fraudster biasanya memanfaatkan ketergesaan dan kurangnya verifikasi dari kamu.

4. Laporkan ke pihak berwajib

Jika kamu merasa menjadi korban penipuan, laporkan kasus tersebut ke pusat bantuan Bank Neo Commerce dan juga ke pihak berwajib seperti kepolisian atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini untuk melindungi diri dari potensi masalah hukum di kemudian hari.

5. Jangan terpengaruh tekanan

Fraudster seringkali akan memberikan tekanan psikologis agar korban segera mengirim uang kembali. Tetap tenang dan jangan terburu-buru dalam membuat keputusan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terlanjur Mengembalikan Uang?

Jika kamu telah terlanjur mengembalikan uang kepada fraudster. Segera laporkan kejadian tersebut ke pihak bank Neo Commerce dan kepolisian. Semakin cepat kamu melaporkan, semakin besar kemungkinan untuk melacak fraudster dan menghentikan tindak kejahatan tersebut. Berikan semua bukti komunikasi dan transaksi yang terjadi sebagai bahan penyelidikan.

Modus penipuan salah transfer uang ke rekening pribadi adalah salah satu modus yang semakin sering digunakan oleh fraudster untuk menipu korban. Dengan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa terhindar menjadi korban penipuan ini.

Jangan mudah percaya pada klaim salah transfer, selalu periksa dan verifikasi kebenaran informasi, dan segera laporkan jika mencurigai adanya upaya penipuan. Tetap waspada, dan lindungi selalu data dirimu.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

 

 

 

 

 

 

Tunggu apa lagi?

Yuk, cobain pakai neobank sekarang!