• Home
  • Berita
Simulasi dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Gampang
Simulasi dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Gampang





Mengingat bunga pinjaman merupakan hal yang krusial ketika mengajukan pinjaman, baik melalui bank maupun platform fintech online. Tidak ada seorang pun yang ingin membayar suku bunga selangit. Tingkat bunga dapat bervariasi berdasarkan platform, jumlah pinjaman, dan jangka waktu pembayaran.

Penting untuk memahami tingkat bunga pasti yang dikenakan. Namun, ini bukan hanya tentang mengetahui tarifnya; sebaiknya juga membandingkan tarif antar penyedia yang berbeda untuk menemukan tingkat bunga serendah mungkin. Hal ini memastikan cicilan bulanan tetap terkendali.

Selain itu, ada baiknya mengetahui cara menghitung bunga pinjaman sendiri. Pengetahuan ini memungkinkan kamu menyusun strategi dan memastikan pembayaran cicilan tepat waktu hingga pinjaman lunas. 

Meskipun sebagian besar penyedia pinjaman memberikan jadwal pembayaran bulanan, yang menyederhanakan prosesnya, ada baiknya melakukan perhitungan sendiri untuk mengatur keuangan dengan lebih baik.

Baca juga: Pinjaman Tanpa Kartu Kredit Bank, Neo Pinjam Solusinya

Macam-Macam Suku Bunga Pinjaman

  1. Bunga Tetap (Fixed)

Suku bunga tetap tidak berubah selama jangka waktu tertentu, sehingga tidak perlu perhitungan ulang setiap kali suku bunga berfluktuasi. Stabilitas ini berarti tingkat suku bunga tetap konstan sepanjang jangka waktu pinjaman atau investasi.

Cara perhitungan bunga pinjaman di bank dengan bunga tetap: 

Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jumlah Jangka Waktu) / Jumlah Bulan 

Misalnya kamu meminjam uang sebanyak Rp120 juta dengan tenor 12 bulan. Bunga yang dikenakan sebesar 10% per tahun. Berikut perhitungannya:

Jumlah pokok tiap bulan

120.000.000 : 12 = 10.000.000

Bunga per bulan

10% x 120.000.000 = 12.000.000 

12.000.000 : 12 bulan = 1.000.000

Nominal yang harus dibayar 

10.000.000 + 1.000.000 = 11.000.000

Maka, dalam waktu satu tahun, jumlah tagihan kamu adalah Rp11.000.000 per bulan.

  1. Suku Bunga Mengambang (Floating) 

Seperti namanya, suku bunga mengambang gak punya angka bunga yang pasti. Soalnya, bunganya akan terus berubah sesuai dengan suku bunga pasaran yang bergerak dinamis.

Bisa jadi hari ini turun, tapi bulan depan naik. Contoh bunga bank jenis ini bisa ditemukan pada KPR yang memberlakukan suku bunga mengambang. Di awal tahun bunga bisa tetap tap setelahnya bunganya berubah. 

Baca juga: Butuh Pinjaman Modal Kerja? Neo Pinjam Solusinya!

  1. Suku Bunga Efektif 

Suku bunga efektif merupakan bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman setiap bulan berjalan. Semakin sedikit sisa utang, maka semakin sedikit bunga yang dibebankan. 

Jadi, kamu hanya akan membayar bunga besar di saat awal saja. Setelahnya, bunganya akan jadi kecil. Inilah yang membuat suku bunga efektif terasa lebih baik dari suku bunga flat. 

Sejumlah platform pinjaman sudah menyediakan simulasi perhitungan secara otomatis. Salah satunya bank BRI kamu bisa tahu cara menghitung bunga pinjaman bank BRI langsung di website bank tersebut. Begitu juga dengan cara menghitung bunga pinjaman bank mandiri. Namun, kalau kamu mau hitung sendiri. Begini simulasinya: 

Cara menghitung bunga pinjaman bank menggunakan rumus

Jumlah Pokok Pinjaman x Bunga /12 (jumlah bulan dalam setahun)

Misalnya, kamu meminjam uang sebesar 10 juta dalam jangka waktu setahun dengan bunga 5% per tahun. Maka, perhitungannya sebagai berikut:

10.000.000 x 5% : 12 = Rp. 42.000

Pada bulan pertama kamu membayar bunga sebesar Rp. 42.000 

Bulan selanjutnya kamu cukup menghitung sisa saldo yang telah dikurangi bunga yaitu 10.000.000 - 42.000 = Rp. 9.958.000 

Kemudian sisa saldo tersebut dihitung kembali menggunakan rumus di atas

9.958.000 x 5% : 12 = Rp. 41.500 

  1. Suku Bunga Anuitas 

Cara hitung  bunga pinjaman bank dengan suku bunga anuitas sedikit lebih rumit. Secara garis besar, perhitungannya ditentukan dari jumlah angsuran pokok yang ditambah cicilan bunga guna menghasilkan nominal yang sama tiap bulan. 

Bunga di masa awal pinjaman akan besar. Di sisi lain, angsuran pokok justru jadi kecil. Kedepannya, situasi akan berbalik ketika sudah mendekati waktu pelunasan keseluruhan pinjaman. 

Misalnya, kamu mengajukan pinjaman sebesar Rp12.000.000. Bunga yang diberikan adalah 10% per tahun. Sementara tenornya 12 bulan. Bagaimana cara menghitungnya? 

Rumus menghitung suku bunga anuitas

Pokok pinjaman x suku bunga [ (1+suku bunga) x periode kredit / (1+suku bunga) periode kredit - 1] 

12.000.000 x 0,83 % x (1,105 / 0,105) = 1.054.991

Jumlah yang harus kamu bayar setiap bulan adalah Rp1.054.991

Namun, setiap bulan jumlah bunga dan pokoknya berbeda. Lebih lanjut, coba lihat tabel berikut ini: 

Bulan

Sisa Pinjaman

Pokok

Bunga

Cicilan

Jumlah Cicilan

1

12.000.000

631.428

100.000

1.054.991

11.045.009

2

11.045.009

962.946

92.042

1.054.991

10.082.060

3

10.082.060

970.973

84.017

1.054.991

9.111.087

Meskipun biasanya bank sudah menyediakan daftar jumlah pembayaran yang harus dibayarkan setiap bulan. Tapi, gak ada salahnya buat kamu untuk menghitung sendiri. Cari jenis bunga sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pribadi, ya. 

Jika kamu mengajukan pinjaman online, biasanya bunga pinjamnnya flat. Artinya kamu akan membayar pokok dan bunga dengan nominal yang sama setiap bulannya. Sesuai dengan tenor yang dipilih. 

Sama halnya dengan Neo Pinjam dari neobank yang menawarkan pinjaman dengan proses yang cepat dan mudah. 

Yuk, download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store dan ajukan pinjaman di Neo Pinjam

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

 

 

 

 

Tunggu apa lagi?

Yuk, cobain pakai neobank sekarang!