• Home
  • Berita
Tips Menghindari Modus Rekayasa Sosial dari Oknum yang Mengaku Customer Service
Tips Menghindari Modus Rekayasa Sosial dari Oknum yang Mengaku Customer Service





Kasus pembobolan rekening bank baru-baru ini mengingatkan kita semua bahwa penipuan bisa dilakukan oleh siapa saja, penipuan merupakan ancaman serius yang bisa merugikan nasabah secara finansial dan merusak kepercayaan terhadap lembaga perbankan.

Dengan modus menjadi customer care yang melibatkan mantan karyawan bank itu sendiri, fraudster berhasil mendapatkan informasi pribadi dan data finansial nasabah lalu membobol ratusan rekening dengan total kerugian mencapai milyaran rupiah.

Kasus ini menjadi pengingat untuk kamu tentang pentingnya keamanan dalam melakukan transaksi perbankan. Agar kamu tidak terjebak, mari kita bahas apa saja modus penipuan dan langkah yang dapat diambil untuk menghindarinya.

Modus Penipuan

Di tengah cepatnya perkembangan teknologi, modus penipuan rekayasa sosial menjadi semakin marak. Modus penipuan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut

1. Panggilan Telepon Palsu

Modus ini dimulai dengan korban menerima panggilan telepon dari nomor yang tampak valid seperti nomor yang mirip dengan nomor customer care bank. Fraudster memperkenalkan diri sebagai petugas bank dan memberitahu bahwa ada masalah dengan akun bank milik kamu seperti transaksi mencurigakan atau pembaruan data yang diperlukan. Selanjutnya fraudster meminta kamu untuk memberikan informasi pribadi, seperti nomor rekening, PIN (Personal Identification Number), atau kode OTP (One Time Password).

2. Email dan Pesan Singkat Palsu  

Fraudster juga menggunakan email atau pesan singkat melalui SMS untuk memanipulasi kamu. Email atau pesan tersebut memberikan link yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang mirip dengan situs resmi bank. Setelah masuk situs palsu tersebut, kamu diminta untuk memasukkan informasi login atau data pribadi lainnya.

3. Penggunaan Aplikasi Chat

Selain melalui telepon dan email, modus penipuan juga dilakukan melalui aplikasi chat seperti seperti Whatsapp dan Telegram. Fraudster akan menghubungi kamu dan mengaku sebagai petugas bank yang sedang melakukan survei atau pembaruan data. Mereka akan meminta kamu untuk mengirimkan informasi sensitif melalui chat tersebut. 

4. Penipuan Melalui Media Sosial

Modus penipuan lainnya adalah melibatkan penggunaan media sosial. Fraudster membuat akun media sosial yang mirip dengan akun resmi bank dan menghubungi kamu melalui direct message (DM). Mereka akan menawarkan bantuan atau promo tertentu yang mengharuskan kamu untuk memberikan informasi sensitive kepada fraudster

Tips Mencegah Penipuan Oknum Customer Service

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat melindungi diri dari risiko penipuan dan menjaga keamanan rekening bank. Berikut adalah tips supaya kamu tetap waspada dan selalu prioritaskan keamanan dalam setiap transaksi perbankan. 

1. Jaga kerahasiaan data pribadi

Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau kata sandi melalui telepon, email, atau pesan teks atau lainnya. Bank tidak akan pernah meminta informasi ini melalui saluran komunikasi tidak resmi.

2. Cek keamanan perangkat  

Pastikan semua perangkat baik seluler ataupun gadget terlindungi dengan sandi yang kuat dan perbarui secara berkala. Selain itu aktifkan anti-virus atau anti-malware untuk perlindungan tambahan.

3. Verifikasi identitas

Saat menerima panggilan yang mengaku dari Bank Neo Commerce, pastikan kamu berbicara dengan orang yang berwenang. Jangan ragu untuk meminta nama dan nomor pegawai yang dapat dihubungi untuk memverifikasi identitas mereka. Jika kamu merasa curiga, tutup telepon dan hubungi nomor resmi yang bisa dilihat pada official web Bank Neo Commerce di http://www.bankneocommerce.co.id/

4. Waspadai panggilan telepon dan email palsu

Jangan pernah terkecoh dengan panggilan telepon yang mencurigakan dan jangan klik sembarang link atau lampiran dari email yang mencurigakan. Kedua modus ini sering kali menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mencuri informasi pribadi. Teliti lagi alamat email pengirim sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

5. Gunakan aplikasi resmi

Unduh aplikasi resmi neobank dari Bank Neo Commerce untuk mengakses rekening secara aman. Hindari menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tidak terverifikasi dan selalu pastikan update versi terbaru aplikasi neobank.

6. Hindari penggunaan aplikasi neobank melalui jaringan Wi-Fi publik

Jangan pernah mengakses aplikasi neobank melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman. Gunakan koneksi internet yang aman dan pribadi untuk mencegah risiko peretasan.

7. Cek rekening secara berkala

Selalu periksa rekening secara rutin. Jika kamu melihat aktivitas atau transaksi yang mencurigakan di rekening, segera laporkan kepada pihak berwenang atau segera hubungi kanal resmi Bank Neo Commerce sebagai berikut:

Ingat, keamanan rekening adalah tanggung jawab kamu. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari modus penipuan. Semoga tips di atas dapat membantu kamu, ya, Neotizen!

 

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

 

Tunggu apa lagi?

Yuk, cobain pakai neobank sekarang!